Pengalaman Rekrutmen Bank Indonesia – PCPM 2016

 

Hi! Akhirnya saya kembali, setelah sebelumnya saya cukup banyak menghabiskan waktu buat nyari kerja. Eh, sampai sekarang juga sih, Wehehehe.

Okey, saya nggak akan membahas bagaimana rasanya jadi job seeker, but i will share little experience that I did as job seeker on Penerimaan Calon Pimpinan Bank Indonesia Masa Depan (PCPM) 2016. PCPM semacam suatu seleksi mencari bakat terbaik pemuda Indonesia yang nantinya akan menjadi top levelnya Bank Indonesia. Kalau ada yang bingung PCPM BI itu apa, yes, you can click the link that I give here.

Anak ekonomi mana yang nggak mau bergabung di sebuah lembaga independen negara, sangat prestis, gajinya besar (of course), you have an opportunity not only on career, but also on your education. Negara pasti mendukung sdm BI buat lanjut kuliah di luar negeri (that’s what I really need, indeed). Oh, bukan anak yang berlatar belakang ekonomi saja, namun anak jurusan lain tentu sangat mau berkarir di Bank Indonesia, terbukti dari hasil kenalan sama orang saat tes, mereka ada dari anak teknik, komunikasi, hukum dan lainnya. Karena memang PCPM ini terbuka tidak hanya yang berlatar belakang ekonomi saja.

[A Short Trip] Hutan Pinus Loji, Gunung Salak – Day 2

 

cerita sebelumnya: [A Short Trip] Hutan Pinus Loji, Gunung Salak – Day 1

– Sabtu, 7 Mei 2016 –

Waktu di hp saya sudah menunjukkan pukuln 5 pagi; anak laki-laki terlihat sudah terbangun juga; ada yang sudah ketoilet, ada yang sedang ambil wudhu; kami yang perempuan ke toilet bersama, heran ya, kalau dipikir-pikir kenapa juga perempuan ke toilet selalu bersama di segala tempat.

Matahari mulai menampakkan hangatnya, tadi malam hujan, tapi untungnya tidak terlalu licin untuk berjalan, tenda di sekitar kami juga sudah mulai hidup kembali. Kami mulai memakan roti yang kami punya, meminum susu, air putih, teh. Pokoknya isi perut, karena kami mau ke air terjun.

Sebelum ke air terjun. karena saat itu masih sangat pagi; kami sengaja berfoto-foto dahulu. Anne sudah membuatkan origami yang ditempel di tali; yang tinggal di ikatkan ke pohon, so cute! Oji dan Ipuy bersiap membuatkan anyunan untuk berfoto, wuoooh keren. Ini sebagian foto kami di pagi hari.

[A Short Trip] Hutan Pinus Loji, Gunung Salak – Day 1

A long weekend ago, saya dan teman-teman berkesempatan untuk menghabiskan waktu libur bersama lagi. Alhamdulillah that was very refreshed.

Bermula dari grup Anak Papah Onta yang biasanya sepi, karena nggak ada yang mulai conversation; lalu Ipuy mendadak bilang: “eh camping, yuk!” lalu, anak-anak langsung heboh dengan pertanyaan dan pernyataan: “dimana?”, “kapan?”, “yah gue nggak bisa”, “yah, gue nggak ada duit”, “yah jangan tanggal segitu”, bla bla bla. Lalu, dengan sabar Ipuy menjelaskan nama tempatnya serta mengirimkan foto tempatnya. Hutan Pinus Loji. Sepertinya seru. Diskusi panjang… Sampai akhirnya ketemu tanggal di long weekend.

Saya sendiri mulai cari tahu Hutan Loji seperti apa, tapi sepertinya belum banyak orang yang mengeskpos tempat ini di sosial media, so… i hope this post will make you have new enlightenment for vocation, ya!

Here we go…

Student Achievement Award 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Student Achievement Award 2015 kategori Aksi Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan

Lama sepertinya saya nggak posting di sini. Kali ini, saya mau membagikan cerita mengenai judul di atas. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah menjadi salah satu mahasiswa diantara 142 mahasiswa berprestasi non akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebelumnya, saat wisuda November kemarin; teman saya yang wisuda bilang: “Na, nama Nana tadi disebutin waktu pengumuman mapres kategori non akademik, waktu kegiatan di Philipina kemarin. Ih, keren banget!” Saya baca chat dia rada nggak percaya, andai saya ikut wisuda saat itu…….” *Semangat ah, Na!*

Karena saya belum dikabari pihak ke mahasiswaan, makanya saya belum benar-benar yakin pada kabar tersebut, tapi… saat hari Jumat pagi. Teman saya mengabarkan kalau nama saya masuk sebagai Student Achievement Award 2015 untuk kategori relawan, Singkat cerita, teman saya yan mengabarkan itu; dan ada link untuk nama-namanya, dari bagian kemahasiswaan UIN Jakarta di sini. Saya ada di nomor 104.. Alhamdulillah.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Harus Lebih Lincah dari “Lintah Darat”

Sebelumnya, saya akan ajak kalian jalan-jalan ke Belanda (lewat imajinasi, hehe). Bayangkan kita sedang bersepeda dan menyusuri taman-taman asri di sana. Ketika mendengar kata Belanda, mungkin yang langsung teringat selain kincir angin tentu bunga tulip ya. Negara ini berhasil menguatkan perekonomiannya sebesar US$ 2,4 miliar untuk ekspor dengan menjadikan bunga tulip sebagai komoditas utama pertanian. Menarik. Kok bisa? Ya, karena pemerintah Belanda sadar betul apa potensi yang dimiliki negaranya, sehingga para petani tulip pun tidak kesulitan untuk membudidayakan tulip.

Jadi, apa yang dilakukan pemerintah Belanda untuk menguatkan sektor pertanian tulip? Rupanya, salah satu yang dilakukan Belanda adalah karena mempunyai koperasi yang bertujuan untuk mempermudah petani dalam menjual bunga yang mereka tanam, dan juga memudahkan pembeli untuk mendapatkan bunga yang diinginkan. Koperasi itu bernama FloraHolland, melalui koperasi ini bunga-bunga dilelang untuk mencapai harga yang disepakati bersama. Tanaman dan bunga yang diperdagangkan tidak hanya dari Belanda, tetapi juga termasuk dari Kenya, Ethiopia, Israel, Belgia dan Jerman. Dan biasanya bunga-bunga ini di ekspor ke lima negara yang membeli dengan skala besar yaitu ke Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Rusia.

Mungkin sebagai orang Indonesia kita merasa aneh, dan bertanya dengan nada kaget: “Masa bunga aja di lelang sih?” Untung bukan perasaan yang di lelang. Ya, memang Belanda sangat bangga dengan bunga, bisa dikatakan setiap moment berharga dari lahir hingga meninggal, pasti butuh bunga untuk perayaannya. Bunga juga digunakan untuk mempercantik dekorasi, jadi benar juga bila dikatakan where beauty meets business di video ini: Flower Auction FloraHolland. Where Beauty Meets Business